Pada pengukuran panjang, kamu akan belajar satuan panjang yang dapat dilakukan dengan menggunakan satuan tidak baku dan satuan baku. Pengukuran panjang dengan satuan tidak baku memungkinkan perbedaan hasil karena menggunakan alat ukur yang tidak standar seperti jengkal, hasta, depa, kaki, tapak, dan langkah. Sedangkan pengukuran panjang dengan satuan baku adalah sebuah pengukuran yang hasilnya tetap dan standar.
Satuan baku yang berlaku untuk mengukur panjang sebuah benda ataupun jarak adalah kilometer (km), hektometer (hm), dekameter (dam), meter (m), desimeter (dm), centimeter (cm), dan millimeter (mm). Biasanya dalam skala internasional, satuan internasional untuk mengukur panjang adalah meter (m).
Namun, tidak semua benda atau jarak dapat diukur dengan satuan meter (m). Oleh karena itu, satuan panjang lainnya dapat digunakan sesuai kebutuhan. Macam-macam satuan panjang ini dapat disusun dan diurutkan dalam sebuah tangga satuan. Dengan adanya tangga satuan, maka konversi satuan akan menjadi lebih mudah.
Mengkonversi satuan panjang dapat dilakukan dengan aturan setiap turun satu tangga nilai yang akan dikonversi harus dikali 10, sedangkan setiap naik satu tangga nilai yang akan dikonversi harus dibagi 10. Misalnya, kamu ingin mengetahui 1 km kira-kira berapa m?
Nah, kamu bisa melihat ke tangga satuan. Jika dilihat dari tangga, maka dari km ke m perlu menuruni 3 anak tangga. Jadi, 10x10x10 = 1.000. Dengan kata lain, kamu harus mengalikan 1 km dengan 1.000. Sehingga ditemukan bahwa 1 km sama dengan 1.000 m. Agar lebih dapat memahaminya, kamu bisa perhatikan contoh soal di bawah ini.
Aisyah membeli pita merah 400 cm, pita kuning 300 cm, dan pita hijau 2 m. Berapa centimeter panjang pita yang dibeli Aisyah seluruhnya?
Pembahasan:
Diketahui terdapat 3 warna pita yang dibeli oleh Aisyah yaitu pita merah 400 cm, pita kuning 300 dan pita hijau 2 m. Disini kita perlu menyamakan satuan. Karena panjang pita hijau diukur dalam satuan meter (m) sehingga kita perlu mengonversinya ke centimeter (cm) agar dapat ditambahkan dengan panjang pita merah dan pita kuning yang diukur dalam centimeter (cm).
Dilihat dari tangga, m ke cm perlu menuruni 2 anak tangga. Jadi, 10x10 = 100. Dengan kata lain, 1 m dikalikan dengan 100. Jadi 1 m = 100 cm. Maka panjang pita hijau setelah dikonversi adalah 2 m x 100 = 200 cm. Sehingga didapatkan penjumlahan panjang seluruh pita yang dibeli Aisyah adalah sebagai berikut:
Panjang total = panjang pita merah + panjang pita kuning + panjang pita hijau
Panjang total = 400 cm + 300 cm + 200 cm
Panjang total = 900 cm
Jadi, panjang total pita yang dibeli Aisyah adalah 900 cm.
Satuan berat adalah standar atau dasar ukuran yang digunakan untuk menyatakan berat dari suatu benda. Satuan berat juga memiliki tangga satuan yang sama persis dengan satuan panjang sehingga aturan untuk mengonversi satuan berat pun sama seperti satuan panjang.
Ibu membuat roti dengan 1 kg tepung, 500 g butter dan 200 gram gula. Berapa gram total bahan yang digunakan Ibu?
Pembahasan:
Untuk mencari total bahan yang digunakan Ibu dalam satuan gram maka kita perlu mengonversi satuan pada tepung karena masih dalam satuan kilogram (kg) agar dapat ditambahkan dengan jumlah butter dan gula.
Dilihat dari tangga, kg ke g perlu menuruni 3 anak tangga. Jadi, 10x10x10 = 1.000. Dengan kata lain, 1 kg dikalikan dengan 1.000. Jadi 1 kg = 1.000 g. Maka jumlah tepung setelah dikonversi adalah : 1 kg x 1.000 = 1.000 g
Penjumlahan total bahan yang digunakan ibu untuk membuat roti :
Total bahan = jumlah tepung + jumlah butter + jumlah gula
Total bahan = 1.000 g + 500 g + 200 g
Total bahan = 1.700 g
Jadi, total bahan yang digunakan ibu untuk membuat roti adalah sebanyak 1.700 g.
Kecepatan
Kecepatan adalah perbandingan antara jarak yang ditempuh dengan waktu tempuhnya. Untuk mengukur kecepatan, rumus yang digunakan adalah :
V = S x t
Keterangan:
V = Kecepatan (km/jam, km/menit, m/jam, m/detik dan lain sebagainya)
S = Jarak (km, m, dan lain sebagainya)
t = Waktu (jam, menit, detik)
Aisyah dan keluarganya berangkat dari Jakarta menuju Bandung dengan menggunakan mobil. Jarak antara Jakarta ke Bandung adalah 150 km dengan kondisi perjalanan yang lancer, maka waktu tempuhnya adalah 2 jam 30 menit. Berapakah kecepatan rata-rata mobil Aisyah dan keluarganya?
A. 120 km/jam
B. 100 km/jam
C. 80 km/jam
D. 60 km/jam
E. 45 km/jam
Pembahasan:
Diketahui :
Jarak = 150 km
Waktu = 2 jam 30 menit atau 2,5 jam
Kecepatan = jarak / waktu
V = S / t
V = 150 km / 2,5 jam
V = 60 km/jam
Jadi, kecepatan rata-rata mobil Aisyah dan keluarganya adalah 60 km/jam(Jawaban D).
Jarak
Jarak adalah ukuran yang menunjukkan seberapa jauh posisi objek dengan objek lainnya. Jika kecepatan dan waktu tempuhnya diketahui, maka cara menentukan jaraknya adalah dengan cara mengalikan kecepatan dengan waktu tempuhnya.
S = V x t
Keterangan:
V = Kecepatan (km/jam, km/menit, m/jam, m/detik dan lain sebagainya)
S = Jarak (km, m, dan lain sebagainya)
t = Waktu (jam, menit, detik)
Ahmad mengendarai sepeda motor dari rumahnya menuju taman kota dengan kecepatan rata-rata 45 km/jam. Ia memulai perjalanan pada pukul 08.00 WIB dan tiba di tujuan pada 09.00 WIB. Berapakah jarak yang ditempuh oleh Ahmad?
A. 45 km
B. 55 km
C. 60 km
D. 80 km
E. 150 km
Pembahasan:
Diketahui :
Kecepatan = 45 km/jam
Waktu = 08.00 WIB – 09.00 WIB atau 1 jam
Jarak = kecepatan x waktu
S = V x tS = 45 km/jam x 1 jam
S = 45 km
Jadi, jarak yang ditempuh oleh Ahmad adalah 45 km (Jawaban A).
Waktu
Untuk menentukan waktu tempuh, perlu untuk mengetahui kecepatan rata-rata dan jarak tempuhnya.
t = S / V
Keterangan:
V = Kecepatan (km/jam, km/menit, m/jam, m/detik dan lain sebagainya)
S = Jarak (km, m, dan lain sebagainya)
t = Waktu (jam, menit, detik)
Fahrul mengendarai mobil dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam. Ia menempuh jarak sejauh 540 km. Jika Fahrul berangkat pukul 07.00 WIB, maka ia akan sampai pada pukul?
A. 14.00 WIB
B. 15.00 WIB
C. 16.00 WIB
D. 17.00 WIB
E. 18.00 WIB
Pembahasan:
Diketahui :
Kecepatan = 60 km/jam
Jarak = 540 km
Waktu = jarak / kecepatan
t = S / V
t = 540 km / 60 km/jam
t = 9 jam
Jadi, waktu tempuh yang dilewati Fahrul adalah 9 jam. Karena Fahrul berangkat dari pukul 07.00 WIB maka Fahrul akan sampai di tujuan pada pukul 16.00 WIB + 9 jam yaitu pukul 16.00 WIB (Jawaban C).
Untuk lebih mudah mengingat rumus mengukur kecepatan, jarak dan waktu tempuh maka bisa menggunakan pola rumus segitiga berikut ini :